Gunung Ulin, sebuah kisah sukses panen tomat telah menghiasi harapan bagi program ketahanan pangan, bertekad untuk menghadirkan Berkah di Ladang Ketahanan Pangan Desa. Pada tanggal 18 April 2024, matahari menyapa perjalanan luar biasa mereka. Bibit-bibit harapan ditanam dengan penuh cinta dan kerja keras. Setiap tetes keringat menjadi doa untuk hasil panen melimpah. Dibalut semangat tinggi, para petani menggali ilmu dan inovasi. Mereka memperkenalkan metode bertani yang ramah lingkungan. Kesadaran akan pentingnya alam terjaga mewarnai setiap langkah mereka. Melalui kesabaran dan keuletan, bibit-bibit itu tumbuh menjadi pohon tomat yang kokoh. Buah berwarna merah merekah pun menjelma sebagai simbol keberhasilan dan kerja keras yang tidak pernah mengenal lelah. Tak hanya dalam hal produktivitas, petani-petani ini juga menginspirasi masyarakat sekitar. Mereka membuka peluang bagi pertanian lokal berkembang, menciptakan lingkungan yang subur dan sejahtera. Program ketahanan pangan bukan lagi sekadar mimpi, namun nyata di ladang-ladang mereka. Kemandirian pangan terwujud melalui gotong royong dan kolaborasi yang erat antara petani, pemerintah daerah, serta berbagai pihak terkait. Berkah Merah di Ladang adalah cerminan dari kekuatan ketekunan dan keyakinan. Di bawah naungan Desa Gunung Ulin, mengiringi langkah-langkah petani yang tak kenal lelah. Kisah sukses ini pun menjadi pijakan bagi generasi mendatang, agar terus meneladani semangat juang para petani dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan dan lestari.
PANEN TOMAT UNTUK YANG KESEKIAN KALINYA
Bagikan artikel ini: